Stephen Hawking: Pintar tapi kufur


NASA/Paul E

Kasihan sekali. sudah diuji dengan kelumpuhan total, masih juga belum melihat kebesaran Penciptanya.

Pandangan ilmuwan terkemuka Stephen Hawking yang mengabaikan peran Tuhan dalam penciptaan alam semesta mulai dikomentari para pemuka agama di Inggris. Dalam buku terbarunya berjudul The Grand Design, Hawking menulis bahwa alam semesta tercipta dengan sendirinya karena adanya hukum gravitasi.

Pendapat tersebut langsung mendapat tanggapan dari Kepala Gereja Inggris, Uskup Agung Canterbury Dr Rowan Williams. Menurutnya, masalah penciptaan tidak bisa hanya dijelaskan dari ilmu fisika semata. Sains dan agama bukan sesuatu yang harus dipertentangkan.

“Kepercayaan kepada Tuhan bukan semata soal penjelasan bagaimana hubungan satu sama lain di alam semesta. Ini adalah soal keyakinan bahwa ada kekuatan hebat sehingga segala sesuatu tergantung keberadaannya,” ujar Rowan Williams seperti dilansir CNN, Jumat (3/9/2010).

Komentar Williams didukung sejumlah pemuka agama di Inggris lainnya, antara lain dari Kepala Pendeta Jonathan Sacks. Dikatakannya, “Sains adalah penjelasan. Agama adalah interpretasi. Injil tentu tidak tertarik menjelaskan bagaimana alam semesta bisa tercipta.”

Ibrahim Mogra, imam dan kepala komite di Dewan Muslim Inggris, mengatakan, “Saat kita melihat alam semesta dan semua yang diciptakan di dalamnya, pasti ada pikiran ada yang menciptakannya. Itulah Yang Maha Kuasa.”

Dalam buku yang akan segera terbit pada 9 September mendatang di Inggris itu, Hawking meyakinkan bahwa “M-Theory”, sebuah bentuk dari string theory, bisa menjelaskan penciptaan alam semesta. “Tidak perlu membawa-bawa Tuhan seolah-olah Ia yang memicu terciptanya alam semesta,” tulis Hawking.

Ia juga mengatakan bahwa

Tuhan tidak menciptakan alam semesta

Fisikawan terkemuka asal Inggris, Stephen Hawking, dalam buku terbarunya yang berjudul The Grand Design berpendapat bahwa alam semesta tak diciptakan oleh Tuhan. Menurutnya, peristiwa Big Bang yang menjadi awal pembentukan alam semesta tercipta akibat hukum gravitasi dan bukan karena adanya campur tangan Ilahi.

“Karena adanya hukum gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta dengan sendirinya. Penciptaan yang spontan itu adalah alasan mengapa sesuatu itu ada, mengapa alam semesta itu ada, mengapa kita ada,” tegas Hawking dalam buku terbarunya itu yang ditulis bersama Leonard Mlodinow, fisikawan asal AS.

Dalam buku yang akan segera terbit pada 9 September mendatang di Inggris itu, Hawking meyakinkan bahwa “M-Theory”, sebuah bentuk dari string theory, bisa menjelaskan penciptaan alam semesta. “Tidak perlu membawa-bawa Tuhan seolah-olah Ia yang memicu terciptanya alam semesta,” tulis Hawking.

Pendapat Hawking bertentangan dengan Isaac Newton yang mengatakan bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan karena tidak mungkin alam tercipta dari chaos. Pemikiran Hawking yang ditulis dalam buku barunya itu datang dari sebuah observasi pada 1992 yang meneliti sebuah planet serupa Bumi yang mengelilingi sebuah bintang yang mirip Matahari.

“Secara kebetulan kondisinya mirip sistem tata surya kita dengan matahari tunggal, dan kombinasi yang benar-benar sangat mirip antara jarak Bumi-Matahari dan massa matahari sehingga bukan menjadi hal yang luar biasa dan tidak terbukti bahwa Bumi dirancang secara khusus hanya untuk kehidupan manusia,” jelas Hawking kemudian.

Hal tersebut bertolak belakang dengan pendapat sebelumnya. Dalam bukunya yang terbit pada tahun 1988, A Brief History of Time, Hawking menegaskan kepercayaannya akan campur tangan Tuhan dalam penciptaan alam semesta. “Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap maka itu akan menjadi kemenangan besar dari nalar manusia. Untuk itu, kita harus mengetahui pikiran Tuhan,” tulis Hawking, pada saat itu.

Ilmu agama tidak diperlukan

Gukup sains saja

Virus pemikiran paling berbahaya sudah lama disuntikkan di dunia ilmiah. Pandangan sosiologi agama bahwa evolusi tertinggi adalah sains setelah meninggalakan tahap metafisika dan agama-mitos. Manusia akan menemukan bahwa hidup tidak perlu agama, sebab sainslah yang akan menjawab setiap tantangan dan pertanyaan.

Ilmu agama tidak diperlukan untuk menjelaskan penciptaan alam semesta. Dalil pengetahuanlah yang bisa menjelaskan terjadinya jagat raya, tanpa campur tangan Tuhan. Demikian pernyataan kontroversial terbaru dari ilmuwan kontroversial Stephen Hawking.

“Tuhan mungkin ada, namun ilmu pengetahuan bisa menjelaskan alam semesta ada tanpa peran Sang Pencipta,” kata Hawking dalam wawancara di program bincang-bincang di stasiun televisi CNN, “Larry King Live,” yang ditayangkan Jumat waktu Amerika.

Bersama dengan fisikawan Amerika Serikat (AS), Leonard Mlodinow, ilmuwan terkemuka asal Inggris itu menulis buku “The Grand Design.” Dirilis pada 9 September, buku itu sangat kontroversial karena Hawking dan Mlodinow menyatakan bahwa bukan Tuhan yang berperan dalam penciptaan alam semesta.

Kalangan rohaniwan ramai-ramai menolak argumen Hawking sejak dia menulis tinjauan “The Grand Design” di media Inggris sekitar satu pekan sebelum penjualan buku itu.

Melalui bukunya, ilmuwan 68 tahun itu berargumen bahwa, berdasarkan keberadaan gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta dengan sendirinya dari antah berantah. “Penciptaan yang spontan adalah alasan mengapa alam semesta dan kemanusiaan terjadi,” tulis Hawking.

Kepada pengasuh acara, Larry King, Hawking menjelaskan bahwa gravitasi dan teori kuantum menyebabkan jagat raya tercipta secara spontan.

King lalu bertanya kepada Hawking, apa pendapatnya atas reaksi yang keras dari banyak kalangan atas teorinya itu. Hawking pun menjawab secara kalem.

“Ilmu pengetahuan kian mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dulu menjadi ranah agama,” kata Hawking. “Perhitungan ilmiah kini sudah komplit. Teologi tidak diperlukan,” lanjut penemu teori “Lubang Hitam” itu.

Hawking lalu menyatakan bahwa buku terbaru yang dia tulis itu berupaya memberi gambaran luas bagaimana alam semesta beroperasi dan tempat kita berada di dalamnya. “Itu adalah keinginan manusia yang mendasar dan juga menempatkan kekhawatiran kita dalam perspektif,” kata Hawking.

Hawking juga mengatakan bahwa jika alam semesta dapat tercipta dengan sendirinya, maka terdapat alam semesta-alam semesta lainnya selain alam semesta kita yang juga tercipta secara spontan dari ketiadaan. Kesemua alam semesta ini menurutnya terbentuk tanpa perlu campur tangan Tuhan. Dia menyebut pembentukan banyak alam semesta ini dengan nama “teori-M”

“Inilah inti dari buku saya, bahwa ilmu pengetahuan dapat menjelaskan alam semesta. Karena dari itu, kita tidak membutuhkan ilmu Tuhan untuk menjelaskan mengapa ada sesuatu ketimbang tiada, atau menjelaskan mengapa alam semesta terjadi seperti sekarang,” ujarnya,

Hawking juga mengatakan jika dia dapat mengarungi waktu – yang secara teori mungkin saja dilakukan- maka dia akan pergi ke masa depan untuk membuktikan bahwa teori-M adalah teori untuk segalanya.

Na’udzubillah min dzalik

0 comments:

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))